Selasa, 24 Juni 2008

Melatih Konsentrasi Anak

Psikolog perkembangan anak Unika Atmajaya, Fabiola Priscilla Msi mendefinisikan memori atau daya ingat adalah kemampuan untuk mengingat pengalaman terdahulu yang kemudian bisa menggunakannya kembali pada situasi yang berikutnya atau disebut (merecall). Jika tidak mampu ‘memanggil’ kembali, artinya tidak dapat mengingat dengan baik. Konsentrasi adalah kemampuan seseorang untuk memperhatikan atau fokus pada suatu hal.
Kemampuan anak berkonsentrasi berbeda-beda sesuai usianya. Rentang perhatian anak dalam menerima informasi melalui aktivitas apapun juga berbeda. Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga tidak dapat dipastikan. Orangtua harus bisa pintar dalam menyampaikan materi. Pada usia ini, sampaikan materi yang disesuaikan dengan perkembangan motoriknya.
Selain itu, materi juga disampaikan dengan cara yang menarik perhatiannya misal dengan permainan warna, sehingga konsentrasi anak optimal. Libatkan anak pada setiap materi yang diberikan. Kemampuan berkonsentrasi juga tergantung pada faktor lingkungan yaitu pola pengasuhan yang benar, cara pembelajaran yang tepat dan pemberian stimulus.
Stimulasi yang diberikan sebaiknya dilakukan secara interaktif karena anak lebih mudah mengingat hal-hal yang pernah ia alami, atau kejadian yang unik. Orangtua harus mengusahakannya misalnya bercerita dengan menggunakan ekspresi. Selain itu, hargai cara belajar anak, misalnya dengan memperhatikan jadwal belajar sesuai kadar optimal rentang perhatiannya. Dikarenakan setiap anak memiliki waktu-waktu yang berbeda-beda. Perhatikan pula cara penyampaian materi apakah anak lebih menyukai auditori, kinetesis, atau visual.
Yang harus diperhatikan dalam mempertahankan daya ingat anak yang normal dalam arti tidak mengalami gangguan perhatian yakni dalam pemberian reward dan pemberian semangat. Cara lain dengan melakukan pengulangan pemberian materi namun dengan cara yang kreatif. Misalnya tak hanya melalui verbal bisa juga dengan musik, selanjutnya dengan menampilkan simbol-simbol, hal ini akan menimbulkan kesan pada anak.
Untuk mengukur kemampuan memori dan konsentrasi anak, bisa menggunakan tes IQ dengan standarisasi pendekatan Wechsler yang dapat dilakukan pada usia 4 tahun. Tipikal untuk anak yang daya ingatnya di bawah standar biasanya terlihat dari awal yaitu lebih aktif dari anak-anak yang lain, memiliki rentang perhatian yang pendek, tidak pernah mendengarkan informasi secara lengkap dan dalam mengerjakan tugas sering sekali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ada dua hal yang menyebabkan itu terjadi, pertama berkaitan dengan gangguan saraf, kedua pola pengasuhan yang permissive yang bersifat menerima apa saja yang anak lakukan.
Tips pola pengasuhan yang sebaiknya diperhatikan orangtua,
a.Jangan terlalu menekan anak
b.Mengenali cara dan waktu belajar anak
c.Sebisa mungkin sediakan ruang belajar yang jauh dari gangguan televisi, mainan atau kebisingan.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan daya ingat antara lain,
a.Keunikan suatu kejadian.
b.Partisipasi aktif dari anak.
c.Peran orangtua dalam membicarakan kejadian masa lalu.
d.Pada balita, akan mengingat jika dilakukan sendiri dan berulang akan membantunya memperkuat ingatan.
Fabiola memaparkan, memperpanjang konsentrasi dapat membangun kepercayaan diri anak. Slain itu, anak ebih mudah dan mampu menerima serta memahami banyak informasi yang dapat digunakan untuk memahami norma sekitarnya, dan hubungan sebab-akibat yang penting dalam interaksi sosial.
Menurut ahli terapi Remedial dari Klinik Akita, Ganis Sulistyorini, S,Pd, Intensitas konsentrasi misalnya dibawah 3 tahun anak selalu ingin tahu sehingga sering tidak fokus pada satu aktivitas saja. Orangtua bisa mengolah rentang konsentrasi anak, misalnya amati waktu yang dibutuhkan anak saat mengerjakan puzzle, jika anak sudah tidak konsentrasi cepat alihkan pada kegiatan lainnya.
Manfaatkan tingginya rasa ingin tahu anak, dengan memperkenalkan beragam aktivitas meski rentang konsentrasinya masih pendek. Gunanya, selain memperkaya pengetahuan, juga mempertahankan daya konsentrasi anak. Sebisa mungkin orangtua kreatif memberikan variasi kegiatan agar anak tidak bosan. Terus evaluasi rentang waktu konsentrasi anak. “Belum tentu anak yang memiliki rentang waktu konsentrasi yang tidak sesuai dengan harapan perkembangan dikatakan anak ADHD, bisa juga akibat kurangnya latihan atau stimulasi,” papar Ganis.
Ciri-ciri anak yang rentang konsentrasinya rendah, untuk usia sekolah biasanya anak sulit fokus pada suatu aktivitas pada waktu yang seharusnya (30-45 menit) atau sulit fokus pada aktivitas yang kurang disukainya. Sebelum bersekolah, sebaiknya orangtua mulai melatih anak berkonsentrasi mulai dengan memberikan tugas yang sederhana sampai tugas yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. Aktivitas bermain juga bisa melatih konsentrasi anak misalnya saat menendang bola, minta anak untuk tending dengan lurus dan fokus mengarah ke gawang.
Selain itu, pilih aktivitas yang diminati anak, misalnya bermain playstation kemudian alihkan perlahan-lahan ke permainan lain sampai pada kegiatan yang ditargetkan orangtua misalnya membaca atau menulis. Tujuannya anak mampu mengikuti instruksi suatu metode dan mampu melakukannya dengan tepat dan cepat. Latih anak untuk mampu konsentrasi dalam situasi yang berbeda-beda, mulai dari belajar sambil ditemani, belajar sendiri sampai belajar konsentrasi bersama teman-temannya. “Sehingga ketika anak bersekolah mampu mengikuti harapan dari lingkungan sekolahnya, misalnya mampu mengikuti penjelasan guru,”ujarnya.
Brain GymBrain gym adalah sejumlah gerakan sederhana yang dapat menyeimbangkan setiap bagian-bagian otak. Diharapkan melalui rangkaian gerakan tubuh, dapat menarik keluar tingkat kosentrasi anak. “Brain gym sebenarnya membuka ‘jalan keluar’ pada bagian-bagian otak yang terhambat’, agar dapat berfungsi maksimal,” papar Lely Tobing, anggota Brain Gym Indonesia.
Secara teknis brain gym dapat mengembangkan 3 dimensi otak yaitu dimensi lateritas untuk belahan otak kiri dan kanan, dimensi pemfokusan untuk bagian belakang otak dengan bagian depan otak, dan dimensi pemusatan untuk menyeimbangkan posisi depan dan belakang (sistem limbis) dan otak besar.
Retti Maharani Psi, Kepala Sekolah Twinkle Star yang memasukkan Brain Gym sebagai kurikulum menambahkan kemampuan konsentrasi anak berkaitan dengan dimensi fokus. Hambatan fokus antara otak bagian depan dan belakang dapat menyebabkan anak menjadi kurang perhatian, sulit berkonsentrasi dan kurang mampu memahami. Sehingga diperlukan gerakan-gerakan yang bisa mengoptimalkan kerja otak tersebut.
Untuk mengaktifkan dimensi otak ini melalui rangkaian gerakan antara lain gerakan silang (cross crawl) yaitu menggerakkan pasangan kaki dan tangan yang berlawanan gunanya untuk menyeimbangkan otak kiri dan kanan yang berhubungan dengan kemampuan mengeja, menulis, mendengarkan, membaca dan memahami. Sebelum melakukan rangkaian gerakan Brain Gym anak dianjurkan minum terlebih dahulu karena air merupakan pembawa energi listrik. “Sebaiknya anak melakukan gerakan ini tanpa paksaan dan senang hati, selain itu orangtua juga perlu mempraktekannya bersama anak,”ujar Lely.
YogaInstruktur Yoga dari Rumah Yoga, Klara Schoenfeld mengatakan, Yoga dapat menyeimbangkan fokus mata anak dan juga melatih konsentrasi saat melakukan pergerakan badan. Gerakan Yoga pada anak tidak seperti orang dewasa namun lebih dinamis dan ceria yang diiringi musik riang. Yoga melatih anak berkosentrasi mengikuti gerakan-gerakan yang diperagakan. Anda bisa mengajak anak berlatih yoga selama 15-20 menit setiap minggunya.
Sumber: Majalah Inspire Kids

Jangan sembarang memberi antibiotik pada anak

Jika bayi dan balita menderita flu, jangan diberi antibiotik. Karena flu akan sembuh dengan sendirinya, sementara antibiotik hanya memberi efek plasebo (bohongan). Antibiotik itu tidak mempercepat, apalagi melumpuhkan, virus flu.
Masih kerap terjadi dokter dengan mudahnya meresepkan antibiotik untuk bayi dan balita yang hanya sakit flu karena virus. Memang gejala yang menyertai flu kadang membuat orangtua panik, seperti demam, batuk, dan pilek. Oleh sebab itu, tak sedikit orangtua yang malah mendesak dokter memberikan antibiotik yang dianggap sebagai “obat dewa”.
Orangtua sebagai yang dititipi anak oleh Tuhan seharusnya tak segan-segan bertanya sama dokter. Apakah anaknya benar-benar butuh antibiotik? Bukankah penyebabnya virus? Tanyakan itu kepada dokter.
Namun, kadangkala menghadapi orangtua yang bersikap kritis, sebagian dokter beralasan antibiotik harus diberikan mengingat stamina tubuh anak sedang turun karena flu. Jika tidak diberi antibiotik, hal itu akan memberi peluang virus dan kuman lain menyerang.
Sejak lahir manusia dibekali sistem imunitas yang canggih. Ketika diserang penyakit infeksi, sistem imunitas tubuh terpicu lebih giat lagi. Infeksi karena virus hanya bisa diatasi dengan meningkatkan sistem imunitas tubuh dengan makan baik dan istirahat cukup, serta diberi obat penurun panas jika suhunya di atas 38,5 derajat Celsius. Jadi, bukan diberi antibiotik. Kecuali kalau kita punya gangguan sistem imun seperti terserang HIV.
Antibiotik seharusnya tidak diberikan kepada anak karena malah merusak sistem kekebalan tubuhnya. Yang terjadi imunitas anak malah turun, lalu sakit lagi. Lalu jika dikasih antibiotik lagi, imunitas turun lagi dan sakit lagi. Terus begitu dan kunjungan ke dokter makin sering karena anak tambah mudah sakit. Antibiotik baru dibutuhkan anak ketika terserang infeksi yang disebabkan bakteri. Contoh penyakit akibat infeksi bakteri adalah sebagian infeksi telinga, infeksi sinus berat, radang tenggorokan akibat infeksi kuman streptokokus, infeksi saluran kemih, tifus, tuberkulosis, dan diare akibat ameba hystolytica.
Namun jika antibiotik digunakan untuk infeksi yang nonbakteri, hal itu malah menyebabkan berkembang biaknya bakteri yang resisten.
Perlu diingat juga, untuk radang tenggorokan pada bayi, penelitian membuktikan 80–90 persen bukan karena infeksi bakteri streptokokus, jadi tidak perlu antibiotik. Radang karena infeksi streptokokus hampir tidak pernah terjadi pada usia di bawah dua tahun, bahkan jarang hingga di bawah empat tahun.
Beberapa keadaan yang perlu diamati jika anak mengonsumsi antibiotik adalah gangguan saluran cerna, seperti diare, mual, muntah, mulas/kolik, ruam kulit, hingga pembengkakan bibir, kelopak mata, hingga gangguan napas. Berbagai penelitian juga menunjukkan, pemberian antibiotik pada usia dini akan mencetuskan terjadinya alergi pada masa mendatang.
Kemungkinan lainnya, gangguan akibat efek samping beberapa jenis antibiotik adalah demam, gangguan darah di mana salah satu antibiotik seperti kloramfenikol dapat menekan sumsum tulang sehingga produksi sel-sel darah turun. Lalu, kemungkinan kelainan hati, misalnya antibiotik eritromisin, flucloxacillin, nitrofurantoin, trimetoprim, dan sulfonamid. Golongan amoxycillin clavulinic acid dan kelompok makrolod dapat menimbulkan allergic hepatitis. Sementara antibiotik golongan aminoglycoside, imipenem/meropenem, dan ciprofloxacin juga dapat menyebabkan gangguan ginjal.
Jika anak memang memerlukan antibiotik karena terkena infeksi bakteri, pastikan dokter meresepkan antibiotik yang hanya bekerja pada bakteri yang dituju, yaitu antibiotik spektrum sempit (narrow spectrum antibiotic). Untuk infeksi bakteri yang ringan, pilihlah yang bekerja terhadap bakteri gram positif, sementara infeksi bakteri yang lebih berat (tifus, pneumonia, dan apendisitis) pilihlah antibiotik yang juga membunuh bakteri gram negatif. Hindari pemakaian salep antibiotik (kecuali infeksi mata), serta penggunaan lebih dari satu antibiotik kecuali TBC atau infeksi berat di rumah sakit.
Jika anak terpaksa menjalani suatu operasi, untuk mencegah infeksi sebenarnya antibiotik tidak perlu diberikan dalam jangka waktu lama. Bahkan pada operasi besar seperti jantung, antibiotik cukup diberikan untuk dua hari saja.
Para orangtua hendaknya selalu memfotokopi dan mengarsip segala resep obat dari dokter, dan tak ada salahnya mengonsultasikan kepada ahli farmasi sebelum ditebus.
Sejak beberapa tahun terakhir, sudah tidak ditemukan lagi antibiotik baru dan lebih kuat. Sementara kuman terus berkembang makin canggih dan resisten akibat penggunaan antibiotik yang irasional. Inilah yang akan menjadi masalah besar kesehatan masyarakat. Antibiotik dalam penggunaan yang tepat adalah penyelamat, tetapi jika digunakan tidak tepat dan brutal, ia akan menjadi bumerang. (lampungpost)

Kamis, 19 Juni 2008

Tahap perkembangan bayi (9-12 bulan)

Di akhir bulan kesembilan bayi biasanya:
Menggapai mainan
Menjatuhkan mainan dan mencarinya
Menjadi tertarik merebut sendok ketika disuapin
Mengangkat benda-benda mungil
Dapat duduk sendiri
Mulai mengenal dirinya dalam bayangan cermin

Di akhir bulan kesepuluh bayi biasanya:

Memahami konsep benda permanen
Tidak suka apabila mainannya dipindahkan
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
Berdiri sambil berpegangan pada orang lain
Menarik sesuatu hingga berdiri

Di akhir bulan kesebelas bayi biasanya:

Mengatakan "ma-ma" dan "pa-pa" dengan mengetahui perbedaannya
Mengerti "tidak/enggak"
Menepuk tangannya
Melambaikan tangannya “dadah”

Di akhir bulan keduabelas bayi biasanya:

Dapat tidur siang sekali hingga 2 kali dalam sehari
Menambah berat badan hingga 3X berat lahir dan panjang badannya 29 – 32 inchi
Menabrakkan dua balok satu dengan yang lain
Memasukkan barang-barang ke dalam wadah dan mengeluarkannya kembali
Atas keinginannya melepaskan barang-barang
Mengangguk kepala dengan maksud “tidak”
Merasa asyik membuka dan menutup pintu lemari
Merangkak dengan baik
“menjelajahi” perabotan
Berjalan dengan bantuan orang dewasa
Mengatakan "ma-ma" and "pa-pa"
"Menari" jika ada musik
Tertarik pada buku dan dapat mengenali beberapa gambar
Dapat mengerti beberapa perintah sederhana
Takut pada orang asing
Membagi mainannya tapi menginginkannya kembali
Dapat terikat pada suatu benda
Menjauhkan barang yang tidak diinginkannya dengan mendorongya
Lebih suka mendorong, menarik dan membuang benda-benda
Melepaskan topi dan kaos kaki dengan ditarik
Memahami kegunaan benda-benda tertentu
Menguji respons orang tua terhadap perilakunya
Menjulurkan lengan atau kaki ketika dipakaikan baju
Mengenali dirinya di cermin

Tahap Perkembangan Bayi (5-8 bulan)

Di akhir bulan kelima bayi biasanya:
Memperhatikan benda-benda kecil
Bereksperimen dengan konsep sebab-akibat
Dapat melihat ke seberang ruangan
Mulai menggunakan tangan untuk menarik mainan ke arahnya
Mulai proses gigi tumbuh

Di akhir bulan keenam bayi biasanya:
Mempertahankan posisi kepala bila ditarik ke posisi duduk
Membuat beberapa bunyi vokal-huruf mati
Duduk sendiri dengan bantuan sedikit
Membuka mulut untuk disuapi sendok
Menggapai dan mengambil benda
Berguling dan balik ke semula
Minum dari gelas dengan bantuan
Dapat memegang botol
Meniru beberapa ekspresi wajah
Membuat bunyi dengan 2 suku kata

Di akhir bulan ketujuh bayi biasanya:
Dapat makan sendiri beberapa makanan kecil
Menoleh ke arah sebuah suara
Main ciluk ba
Meniru banyak suara
Dapat membedakan emosi dari intonasi suara

Di akhir bulan kedelapan bayi biasanya:
Mengunyah benda
Menggapai peralatan makanan saat disuapin
Membuang muka bila selesai makan
Dapat tidur antara 11-13 jam di malam hari; pagi-siang tidur 2 hingga 3 kali (bisa bervariasi
sedikit)
Berguling hingga 360°
Duduk tanpa bantuan
Bertumpu pada lengan dan lutut pada posisi merangkak
Memiliki tangisan yang berbeda-beda untuk kebutuhan tertentu
Mengoceh dengan semangat
Menguji gravitas dengan menjatuhkan benda-benda dari atas kursi
Bereaksi bila dipanggil namanya
Memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap setiap anggota keluarga
Menunjukkan kecemasan bila dijauhkan dari orang tua

Senin, 16 Juni 2008

Tahap Perkembangan Bayi (1 - 4 bulan pertama)

Apa yang terjadi, bulan demi bulan
oleh Lisa Schulman

Selama tahun pertama kehidupan anda, bayi bereaksi paling baik terhadap lingkungan yang hangat dan penuh kasih sayang. Menggendong bayi anda dan menanggapi tangisannya sangat penting dalam membangun ikatan yang kuat dan sehat. Ingatlah, anda tidak dapat “memanjakan” seorang bayi.

Gunakan pedoman ini untuk menawarkan kegiatan yang sesuai usia bayi anda. Ingat, ini hanya pedoman, dan bayi sehat dapat mencapai milestone lebih lambat dibanding rata-rata. Jika bayi anda kurang berkembang dalam beberapa bidang, hubungi dokter anak anda untuk saran atau konsultasi.

Di akhir bulan pertama bayi biasanya:
Mengangkat kepalanya untuk sesaat
Menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan
Lebih menyukai wajah manusia dibandingkan bentuk-bentuk lain
Mengangkat tangannya ke wajah
Memiliki gerakan refleks yang kuat
Dapat fokus pada benda dalam jarak 8 – 12 inchi
Dapat menoleh kea rah suara atau bunyi yang familiar
Bereaksi terhadap bunyi keras
Berkedip bila ada cahaya terang

Di akhir bulan kedua bayi biasanya:
Senyum
Mengikuti benda dengan matanya
Membuat suara lainnya selain nangis
Dapat mengulangi bunyi vokal seperti "ah" atau "ooh"

Di akhir bulan ketiga bayi biasanya:
Mengangkat kepala dan dadanya bila ditengkurapkan
Mengangkat kepala hingga 45°
Menendang dan meluruskan kaki jika terlentang
Membuka dan menutup tangan
Mendorong ke bawah jika kaki ditempatkan diatas permukaan keras
MEnggapai barang-barang yang menggantung
Menggenggam dan meggoncang mainan tangan
Mengikuti benda bergerak
Mulai meniru bunyi
Mengenal benda dan orang-orang familiar, bahkan yang jauh jaraknya
Mulai mengembangkan senyum sosial
Mulai mengembangkan koordinasi tangan-mata
Mendekatkan kedua tangannya
Tertarik pada pola melingkar dan spiral
Menendang kaki dengan penuh tenaga
Mengangkat kepala secara terkendali

Di akhir bulan keempat bayi biasanya:
Dapat tidur sekitar 6 jam pada malam hari sebelum terbangung (total tidur sekitar 14-17 jam)
Berguling (biasanya dari perut ke punggung duluan/dari tengkurap ke terlentang)
Duduk dengan bantuan
Mengangkat kepala hingga 90°
Dapat mengikuti benda bergerak membentuk setengah lingkaran 180° Mengoceh dan
menghibur diri dengan bunyi baru
Bereaksi terhadap semua warna dan gradasi
Mengeksplor benda-benda dengan mulutnya
Mengenali botol atau payudara
Mengungkapkan rasa sakit, takut dan kesepian dan ketidaknyamanan melalui tangisan
Bereaksi terhadap bel atau mainan kerincing (rattle)

Cara membedong bayi


1. Lipat salah satu ujung selimut. Tempatkan bayi anda di tengah-tengah lipatan dengan kepalanya diatas lipatan tersebut.
2. Tarik sisi kiri selimut agar menutupi dada bayi anda, pastikan tangan kanannya dibungkus disamping tubuhnya. Kemudian angkat tangan kiri bayi anda dan sisipkan selimut dibawah tubuhnya.





3. Ambil bagian bawah selimut, tarik ke atas kemudian lipat ujungnya ke belakang atau sisipkan ke dalam lipatan pertama. Lalu tarik ujung selimut terakhir menutupi dada bayi, sehingga lengan kirinya disamping tubuhnya.




4. Tarik selimut kebawah punggung bayi anda sejauh mungkin. Ketika mengangkat bayi anda, jaga agar tetap nyaman terbungkus.






TIP: Jangan kaget apabila bayi anda mengeluarkan tangannya dari bungkusan bedong ketika sedang tidur. Beberapa bayi tidak menyukai tangannya dibatasi. Usahakan agar lengan bayi diluar selimut ketika akan dibedong. Bayi anda mungkin lebih menyukai posisi ini karena lebih alami.

Minggu, 15 Juni 2008

Memandikan bayi: Daftar yang harus diperhatikan untuk keselamatan



· Sebelum memandikan bayi, siapkan perlengkapan mandi, pakaian dan handuk terlebih dahulu dan tempatkan telepon dalam jangkauan anda.
· Jangan pernah meninggalkan ruangan untuk alasan apapun selama memandikan bayi
· Sadarlah bahwa saat-saat pertama memandikan bayi akan menantang tapi seiring waktu menjadi semakin mudah!
· Ketika memandikan bayi, jagalah agar ruangan hangat dan tidak lembap
· Selalu cek suhu air mandi dengan menggunakan bagian dalam pergelangan tangan anda
· Bayi baru lahir hanya perlu dimandikan sekitar setiap 3 hari
· Bayi baru lahir cukup dilap dengan spons atau busa selama bekas khitan belum sembuh atau jika tali pusar belum puput
· Untuk bayi kecil, gunakan handuk dibawah bak mandi agar tidak tergelincir
· Hindari menggunakan sabun keras dan shampoo yang dibuat untuk orang dewasa, gunakan sabun dan/atau shampoo khusus untuk bayi
· Jangan pernah menggunakan produk sabun pada wajah bayi
· Agar bayi tetap hangat, gunakan waslap yang telah dibasahi dengan air hangat untuk mentupi perutnya
· Selalu mulai dari wajah dan berakhir dengan rambut. Banyak panas tubuh dari bayi hilang melalui kepala, oleh karena itu bagian tersebut sebaiknya terakhir dibersihkan
· Basuh bokong bayi dari arah depan ke belakang
· Jangan gunakan q-tips ketika memandikan bayi. Gerakan yang tiba-tiba dapat mengakibatkan kecelakaan
· Jangan bersihkan bagian dalam telinga bayi karena dapat mendorong kotoran lebih ke dalam
· Bayi tidak menyukai wajahnya ditutupi, oleh karena itu bersihkanlah wajahnya per bagian
· Untuk membersihkan mata, lap dari arah hidung ke luar (ke arah telinga)
· Kebanyakan bayi baru lahir tidak menyukai dibiarkan telanjang. Tutuplah tiap bagian tubuh sebelum dan sesudah mandi agar bayi tetap hangat
· Ketika selesai membersihkan bayi dengan waslap basah, bayi siap untuk di-shampo rambutnya. Bungkus bayi dengan handuk dan gendong dengan memeluknya seperti bola football. Dengan lembut dorong kepalanya ke belakang sedikit. Gunakan waslap basah yang hangat untuk membasahkan rambut. Bersihkan rambut dan bilas shampoo dengan hati-hati.
· Keramas lebih sering jika terdapat kerak atau kotoran kuning yang menumpuk pada kulit kepala bayi.
· Untuk “menyembuhkan” kerak pada kulit kepala bayi, pijat kulit kepalanya dengan menggunakan baby oil dan biarkan selama setengah jam. Keramas menggunakan shampoo, menggunakan sisir untuk menambah busanya, dan bersihkan sisik-sisik dengan sisir. Bilas rambut sekali lagi.
· Bungkus kepala bayi dengan handuk segera setelah selesai keramas

Memulai makanan padat: 10 Hal yang perlu anda ketahui



Apakah bayi anda mulai menatap terus tiap suap makanan yang pindah dari piring ke mulut anda? Sudahkan bayi anda coba mengambil makanan anda untuk dirinya? Jika iya, anda mungkin bertanya “Apakah bayi saya siap untuk makanan padat?”



1. Pastikan bayi anda siap. American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk menunggu hingga setidaknya 4 hingga 6 bulan sebelum mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Pada masa ini, bayi anda mulai menunjukkan tanda-tanda siap makan. Bayi mulai duduk dengan baik tanpa bantuan; dapat mejumput benda-benda kecil, dan sangat tertarik dengan makanan di piring anda. Setiap bayi berbeda: lebih penting untuk mengamati tanda-tanda siap makan dari bayi anda dibandingkan dengan menentukan waktu tertentu dalam mengenalkan makanan padat.


2. Jangan terburu-buru. Anda dan bayi punya banyak waktu untuk menjelajahi dunia baru kuliner. Berikan bayi anda makanan dalam jumlah kecil ketika memulai (1/2 sendot teh kurang lebih). Perlahan-lahan tingkatkan jumlah dan frekuensi makanan yang diberikan hingga anda memberikan bayi anda porsi yang normal. Jangan memaksa bayi anda untuk menghabiskan makanan. Banyak orang tua khawatir nutrisi bayinya kurang, tetapi sebenarnya susu masih merupakan sumber gizi utama dan yang lebih penting adalah bayi belajar mengenal rasa dan tekstur makanan terlebih dahulu.


3. ASI atau susu formula adalah yang utama dalam 1 tahun pertama bayi. Untuk mencukupi kebutuhan susu jika anda menyusui, dan agar memberikan bayi makanan yang paling penting selama tahun pertama kehidupannya, susui atau berikan bayi anda formula sebelum memberikan makanan padat.


4. Tidak ada metode pemberian jenis makanan yang paling baik & wajib diikuti. Kesukaan bayi terhadap makanan apapun dan sejarah keluarga mengenai alergi/asma akan sangat menentukan makanan apa yang anda berikan pada bayi – dan waktu anda memberikan makanan tersebut.


5. Antisipasi tempat sekitarnya sedikit berantakan. Banyak dari makanan yang anda berikan pada bayi akan jatuh ke bajunya atau lantai. Ini adalah hal wajar yang terjadi selama bayi belajar makan, jadi berpakaianlah yang sesuai.


6. Perkenalkan hanya satu jenis makanan baru tiap minggu. Waktu terbaik untuk menawarkan makanan baru adalah di pagi hari. Hal ini dilakukan untuk memudahkan anda memantau bayi untuk tanda-tanda reaksi terhadap alergi seperti ruam, hidung meler, sesak napas/bengek, infeksi telinga, diare, atau sakit perut. Perhatikan jika muncul reaksi yang berat. Jika muncul, harus dilaporkan kepada dokter anak.


7. PUP bayi pasti berubah. Ketika anda menambahkan makanan padat dalam menu bayi anda, akan terjadi perubahan dalam warna, konsistensi dan frekuensi pup-nya. Adalah hal yang normal pup berubah warna, tergantung apa yang dimakan bayi anda. Bisa juga sisa makanan yang tidak dicerna ikut keluar bersama pup dalam ukuran kecil.


8. Ingatlah perut bayi sangat mungil sehingga lebih baik memberikan makanan dalam jumlah yang kecil tapi sering dibandingkan dengan 3 porsi makan yang lebih besar.


9. Ikuti petunjuk dari bayi anda. Jika bayi anda tidak menyukai makanan tertentu, atau memang tidak lapar, jangan memaksakannya untuk makan. (Tidak masalah jika bayi anda kembali menyusui saja atau minum susu botol dan rehat dari makanan padat selama beberapa hari saja). Penting untuk membuat suasana makan tetap menyenangkan.


10. Buatlah saat makan kegiatan sosial. Ajaklah bayi anda ikut duduk bersama keluarga saat makan agar dapat mulai menikmati sisi sosial makan dengan keluarga.Biasanya bayi sangat menyukai interaksi ini.

Apa itu Brain Gym?

Brain gym alias senam otak adalah rangkaian gerak tubuh yang dikembangkan oleh Educational Kinesiology Foundation, Amerika Serikat. Disebut brain gym lantaran gerakannya sederhana namun bermanfaat dalam membantu perkembangan otak secara keseluruhan. Selain itu, koordinasi mata, telinga, tangan dan seluruh anggota tubuh pun dapat diasah melalui brain gym.
Para orang tua di Indonesia mulai mengenal istilah brain gym sejak awal tahun 2000-an. Meski baby brain gym ditujukan bagi anak usia dini (0-3 tahun), pada dasarnya brain gym tidak mengenal batas usia. Bagi orang dewasa, brain gym mampu mengurangi penyakit pikun."Meski idealnya dilakukan sejak dini, tapi usia berapa pun bisa mempraktikkan metode ini. Jadi kalau kita rajin mempraktikkannya, bisa mengurangi kepikunan," kata pakar brain gym Lely Tobing.Lely menjelaskan manfaat brain gym dalam roadshow Huggies Fun House dengan tema Menstimulasi Memori Bayi Melalui Baby Brain Gym di Gedung Prefere, Kemang Timur, Jakarta, Sabtu 18 Agustus 2007.
Buat para orang tua yang memiliki anak bayi dan balita, senam otak merupakan jalan menuju optimalisasi tumbuh kembang buah hati. Senam ini juga bisa dijadikan pelengkap terapi untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. ''Brain gym menyeimbangkan setiap bagian otak dan membuka sumbatan-sumbatan pada bagian otak,'' ungkap Lely Tobing, anggota Brain Gym Indonesia.
Ada tiga dimensi otak yang dapat dikembangkan melalui pelaksanaan brain gym secara berulang. Pertama, dimensi lateritas untuk belahan otak kiri dan kanan yang bertujuan untuk melatih koordinasi tubuh kiri kanan seseorang..Seseorang yang bermasalah dalam dimensi ini memiliki koordinasi tubuh kiri kanan yang kurang baik.
Kedua, dimensi pemfokusan untuk bagian belakang otak, batang otak dengan bagian depan otak. Jika ada masalah dengan dimensi ini, seseorang biasanya akan cepat merasa capai, gampang tantrum (emosi), tidak fokus, dan tidak mampu mengendalikan diri.
Ketiga, dimensi pemusatan atau centering untuk menyeimbangkan posisi depan dan belakang (sistem limbis) serta otak besar untuk koordinasi tubuh atas dan bawah. Anak yang bermasalah dengan centering ini bisa tampak pada koordinasi tubuh atas dan bawah yang tidak baik, seperti gampang tersandung, emosi tidak terkontrol, agresif atau justru pasif.Siapa saja yang boleh bersenam otak? Bayi usia nol bulan juga boleh ikut brain gym namun tentu saja bentuknya tidak sama seperti senam kesegaran jasmani. ''Yang dilakukan cuma memberi stimulasi yang dapat memberikan pengalaman gerak pada bayi,'' jelas Lely yang juga kepala sekolah Twinkle Star.
Untuk bayi, senam otak paling baik diajarkan langsung oleh ibunya. Hal ini dimaksudkan untuk menambah kedekatan. Perlengkapan yang diperlukan antara lain matras yang lembut, baju yang nyaman, popok yang kering, perut yang tak kelaparan, dan suasana kondusif penting untuk diperhatikan. ''Beri anak minum air putih terlebih dulu karena berfungsi sebagai penghantar energi listrik di dalam tubuh,'' saran Lely.
Bagaimana cara melakukannya? Untuk anak usia nol hingga tiga bulan, senam otak yang paling baik adalah gerakan silang baby brain gym. Agar bayi mudah mengingat stimulasi yang diberikan kepadanya, lakukan senam secara interaktif, berulang, dan dalam kondisi yang menyenangkan. ''Pastikan anak siap, jangan memaksakannya, dan bikin aktivitas ini menjadi semenarik mungkin,'' tegas Lely.
Gerakan silang cukup mudah dilakukan. Anda hanya menyentuhkan tangan kanan si kecil ke lutut kirinya secara bergantian. ''Prinsipnya, ini gerak yang menuntut koordinasi otak kanan dan kiri. Arah gerakannya menyilangkan garis tubuh,'' imbuh Lely.
Gerakan silang juga dapat membantu meningkatkan daya konsentrasi anak. Sementara itu, gerak menekan saklar otak--yang terdapat di bagian tulang belikat yang menonjol di dada dan bagian pusar--bertujuan untuk meningkatkan energi ke mata. ''Menekan saklar angkasa yang berada di atas bibir dan di tulang ekor bertujuan membantu menyeimbangkan kemampuan melihat jauh-dekat dan manajemen emosi'' urai Lely.Brain gym memiliki 26 macam gerakan. Namun, itu tidak bisa dipaksakan untuk sembarang anak. ''Harus disesuaikan dengan perkembangan motorik anak,'' Lely mengingatkan. "Bagi anak-anak dan kita orang dewasa, jika metode ini dijalankan secara kontinu, bisa meningkatkan konsentrasi, stamina, daya ingat, kemampuan membaca, menulis, mendengar, koordinasi fisik, fokus, menghilangkan stres, emosi lebih tenang, percaya diri dan masih banyak lagi keuntungan yang bisa didapat," kata Lely. Latihannya mudah dan menyenangkan, manfaatnya cukup mencengangkan.

Sumber:
- Dr. Attila Dewanti SpA dari Klinik Khusus Tumbuh Kembang / Kepala Klinik Neurologi Anak RSAB
Harapan Kita, Jakarta
- Lely Tobing, Principal Twinkle Star
- Harian Republika, Minggu, 02 September 2007
- Majalah Nirmala, edisi No.01/III/Januari 2001.
- http://www.cybermed.cbn.net.id

Cara memijat bayi

Lakukan Sedini Mungkin
Dalam bukunya Pedoman Pijat Bayi, dr. Utami Roesli menyebutkan bahwa pijat bayi dapat dilakukan segera setelah bayi lahir. Dengan demikian, dapat dimulai kapan saja sesuai keinginan. Bayi akan mendapat keuntungan lebih besar bila pemijatan dilakukan rutin setiap hari sejak lahir sampai usia enam atau tujuh bulan.
Waktu yang baik untuk melakukan pemijatan adalah pagi hari sebelum mandi. Bisa juga malam hari sebelum bayi tidur agar tidurnya lebih nyenyak. Tindakan pijat dikurangi seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan, pijat dua hari sekali sudah cukup memadai.
Tips Persiapan
Waktu: Tentukan waktu ketika anda rileks dan tidak terburu-buru serta tidak akan terganggu. Pijatan sebaiknya dilakukan saat minimal 2 jam sesudah atau sebelum makan. Hal ini agar bayi bisa menerima pijatan dengan baik tidak dalam keadaan lapar atau kekenyangan.
Posisi/Setting: Pastikan anda nyaman. Duduk di lantai atau di kasur, atau tempatkan bayi anda di pangkuan. Baringkan bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut, bersih. Pilih ruangan yang nyaman, hangat, dan tidak pengap untuk kegiatan ini. Jangan gunakan ruangan berAC atau berkipas angin, karena akan mempengaruhi suhu tubuh bayi. Lakukan secara menggembirakan bagi Anda maupun si bayi. Baringkan bayi anda dengan posisi terlentang dengan alas handuk karena anda akan memijat bayi dari bagian depan terlebih dahulu kemudian bagian belakangnya.. Kalian berdua mungkin akan menikmati musik yang menenangkan sebagai pengiring. Untuk menciptakan suasana tenang, ada baiknya sambil berbicara kepada bayi anda, bersenandung, menyanyi, memutar lagu lembut atau bahkan murattal (bacaan Al Qur’an)
Kenyamanan Bayi anda: Penting untuk menghormati ruang dan integritas bayi anda. Minta izin, walaupun bayi anda belum dapat menjawab secara verbal.
Ukur suhu tubuh bayi: Jangan dilakukan saat bayi habis mandi. Setelah mandi suhu badan biasanya turun. Pijatan akan membuat suhu tubuh menjadi naik dan ini tidak baik untuk bayi. Begitu juga setelah pemijatan sebaiknya bayi jangan segera dimandikan agar tidak terjadi perubahan suhu dastis yang menyebabkan anak bisa menjadi sakit. Sebaiknya pijatan dilakukan minimal satu jam setelah bayi mandi. Jika bayi sedang demam atau suhu tubuhnya meningkat jangan dipijat. Pijatan akan menaikan suhu tubuh bayi yang bisa mendatangkan bahaya bagi bayi yang sedang demam.
Minyak atau baby cream untuk memijat: Jangan pergunakan minyak zaitun untuk memijat bayi, karena minyak zaitun memiliki tekstur padat sehingga tidak gampang diserap kulit bayi. Yang paling baik adalah minyak dari biji-bijian. Minyak alami adalah yang terbaik – minyak almond atau minyak sayur segar yang diberi pewangi seperti lemon, vanila atau lavender. Hangatkan beberapa tetes dalam tangan anda. Jangan menggunakan minyak pada kepala atau wajah. Minyak jagung berguna untuk pijatan cepat, hanya beberapa menit.
Kebersihan: Pastikan tangan anda bersih dan hangat. Periksa kuku dan perhiasan untuk menghindari goresan pada kulit bayi
Perlengkapan bayi: Sebelum pemijatan hendaknya disiapkan lebih dulu handuk, popok, baju ganti, dan krim, baby oil atau baby lotion.
Memijat bayi anda dengan benar 1. Pijat kaki bermanfaat untuk menguatkan langkah bayi anda. Pegang kaki bayi anda, lalu remas dengan lembut bagian telapak dan punggung kakinya. Dengan ibu jari dan telunjuk anda, putar pelan-pelan jemarinya. Pijat lembut mulai dari pergelangan kaki, tungkai lalu ke paha si kecil mengarah ke usus atau jantung. Karena semua syaraf ada disana. Pegang kakinya seperti memegang stik softball, lalu lakukan gerakan seperti memerah susu dari paha ke arah pergelangan kaki. Gulingkan masing-masing betis dan paha diantara kedua tangan anda.
2. Pijat kaki bermanfaat untuk menguatkan langkah bayi anda. Pegang kaki bayi anda, lalu remas dengan lembut bagian telapak dan punggung kakinya. Dengan ibu jari dan telunjuk anda, putar pelan-pelan jemarinya. Pijat lembut mulai dari pergelangan kaki, tungkai lalu ke paha si kecil mengarah ke usus atau jantung. Karena semua syaraf ada disana. Pegang kakinya seperti memegang stik softball, lalu lakukan gerakan seperti memerah susu dari paha ke arah pergelangan kaki. Gulingkan masing-masing betis dan paha diantara kedua tangan anda.
3. Dada (legakan napas). Hangatkan minyak pijat dengan menggosok telapak tangan Dada dipijat dengan merapatkan kedua telapak tangan anda di dada si kecil, lalu buat gerakan lembut memijat ke arah atas (leher bawah). Setelah itu, buat gerakan memisahkan kedua telapak tangan anda menuju masing-masing bahunya, untuk kemudian bertemu kembali di bagian tengah dada (gerakan mirip membuat gambar hati sebagai simbol cinta)
4. Tangan (kuatkan otot dan tulang). Rentangkan kedua tangan si kecil. Pijat pundak bayi ke arah yang sama dengan tangannya. Misalnya, pundak kanan dipijat ke arah kanan begitu juga sebaliknya. Gulingkan masing-masing lengan diantara telapak tangan anda.Lalu pijat lembut, mulai dari bahu hingga pergelangan tangannya. Pegang salah satu tangan, lakukan memijat seperti memerah susu, dari lengan atasnya hingga pergelangan tangan. Pada telapak tangan, kedua ibu jari membuat lingkaran-lingkaran kecil, sementara keempat jari anda memijat bagian punggung tangan bayi.. pijat jari bayi satu per satu ke arah ujung jari dengan gerakan memutar. Gerakan ini diakhiri dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.
5. Wajah (relaks dan ceria). Perlu dilakukan gerakan pembuka sebelum memijat berupa sentuhan ringan di sepanjang sisi wajah bayi dan mengusap-usap rambut kepala. Buat lingkaran-lingkaran kecil di kepala bayi anda. Usap kening bayi dengan kedua tangan anda di tengah keningnya, dengan lembut tekan ke arah luar seperti membalikkan lembar halaman sebuah buku. Lalu tekan pelipis dan pipi bayi. Dengan ibu jari anda, pijatlah daerah alis mata bayi ke arah kanan untuk alis mata kanan dan ke arah kiri untuk alis mata kiri. Masih dengan ibu jari, buat usapan lembut mulai dari tengah hidung ke arah luar pipi. Kemudian tekan lembut sekitar mulut bayi, juga buatlah lingkaran-lingkaran kecil sekitar rahang bawahnya dari arah tengah ke sisi luar. Memijat disekitar mulut bayi dapat menenangkannya ketika sedang tumbuh gigi.
6. Punggung (sehat dan nikmat). Tengkurapkan bayi dan mulailah memijatnya dari telapak kaki ke arah punggung. Lakukan gerakan dengan lembut. Tapi ingat jangan sampai menekan tulang rusuk. Letakkan kedua telapak tangan anda di punggungya, lalu lakukan usapan lembut mulai dari tengkuk hingga bokong si kecil secara bergantian. Kalau si kecil telungkup di pangkuan anda, usapan lembut bisa anda lakukan dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menahan dada si kecil Usap punggung bayi anda -– pertama maju-mundur secara melintang, kemudian usap panjang seperti garis-garis menyapu dari bahu ke kaki. Akhiri dengan sebuah kecupan.
INGAT:
Pada awal pijatan, lakukan sentuhan ringan dan lembut. Kemudian secara bertahap tambahkan tekanan pada sentuhan itu terutama bila bayi sudah dapat menerima pijatan itu. Bila bayi menangis, tenangkan dulu sebelum melanjutkan pemijatan. Jika tangisan bayi bertambah keras, sebaiknya pemijatan dihentikan dulu. Mungkin bayi minta digendong, disusui, atau mengantuk.
Sebelum dan selama pemijatan, kulit bayi perlu sesering mungkin dilumuri baby oil atau baby lotion.
Selama pemijatan, pandanglah mata bayi dengan penuh kasih sayang. Lewat kontak pandang, anda bisa belajar mengenali reaksi anak dan bisa mengamati penerimaan kegiatan memijat ini oleh anak. Anda pun dapat sekaligus menetapkan takaran pijatan yang pas untuk bayi anda. Tidak ada ketentuan baku tentang lamanya pemijatan. Namun berdasarkan pengalaman, untuk seluruh tahap pemijatan secara lengkap perlu disediakan waktu khusus minimal 15 menit. Berhenti jika anda menangkap bahwa bayi anda merasa distimulasi secara berlebihan. Bayi baru lahir dapat menikmati pijatan 2 hingga 5 menit saja, sedangkan bayi diatas usia 2 bulan mungkin sangat menyukai pijatan yang lebih lama.
Fleksibel ketika memijat. Idealnya memang gerakan memijat dimulai dari bagian kaki lalu naik hingga wajah. Tetapi anda juga dapat ikuti saja keinginan si kecil. anda.

Sumber: - Sentuhan Sayang untuk si Kecil, Majalah Alia 2006 Edisi Khusus Generasi
Islami
- How to Massage a Baby, Sigrid Nelsson-Ryan, RN, IBCLC, CD (DONA),
LCCE, FACCE
- Majalah Ayahbunda

Manfaat Pijat Bayi


Memijat bayi anda menguatkan ikatan emosional antara anda dengan bayi dan dapat menenangkannya, memperbaiki pola tidurnya dan membantu pencernaan. Hal ini juga kegiatan yang sangat menyenangkan bagi para ayah, adik atau kakak, kakek atau nenek dan pengasuh untuk menghabiskan waktu istimewa dengan anggota keluarga baru.
Selanjutnya, penelitian membuktikan bahwa dengan memijat bayi prematur dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya. Berdasarkan sebuah studi, bayi prematur yang dipijat 3 kali sehari secara rutin selama 10 hari meningkat berat badannya hampir 50%, menjadi lebih aktif dan awas serta dapat pulang dari rumah sakit 6 hari lebih awal dibandingkan bayi prematur yang lainnya.
Berbagai penelitian kedokteran menunjukkan bayi yang dipijat akan mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10). Ini menyebabkan peningkatan kadar enzim-enzim penyerapan yaitu gastrin dan insulin sehingga penyerapan makanan jadi lebih baik. Dengan sendirinya, penyerapan makanan yang lebih baik ini akan membuat bayi cepat lapar sehingga lebih sering menyusu. Akibatnya, produksi ASI akan lebih banyak.
Penelitian yang dilakukan oleh T. Field & Scafidi dari Universitas Miami, AS pada 1990-an akhir menunjukkan bahwa 20 bayi prematur mengalami kenaikan berat badan 20 –47% per hari setelah dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari. Bayi cukup bulan usia 1 – 3 bulan yang dipijat 15 menit dua kali seminggu selama enam minggu mengalami kenaikan berat badan lebih tinggi dari kelompok bayi yang tidak dipijat.
Pengamatan T. Field seperti yang dikutip dr. J. David Hull, ahli virologi molekuler dari Inggris, dalam makalah berjudul Touch Therapy: Science Confirms Instinct, menyebutkan terapi pijat 30 menit per hari bisa mengurangi depresi dan kecemasan. Tidur bayi pun bertambah tenang.
Terapi pijat 15 menit selama enam minggu pada bayi usia 1 –3 bulan juga meningkatkan kesiagaan (alertness) dan tangisnya berkurang. Ini akan diikuti dengan peningkatan berat badan, perbaikan kondisi psikis, berkurangnya kadar hormon stres dan bertambahnya kadar serotonin.
Meningkatnya aktivitas neurotransmitter serotonin ini akan meningkatkan kapasitas sel reseptor yang mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres), dan selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh.
Manfaat pijat antara lain melancarkan sirkulasi darah si kecil. Melancarkan pembagian oksigen ke seluruh tubuh. Menjadikan nutrisi yang masuk bisa langsung terserap dan dimanfaatkan bayi sehingga metabolisme tubuh lebih baik. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Mengatasi gangguan tidur dan membuat si kecil tidur dengan tenang. Membuat pertumbuhan dan perkembangan tubuh si kecil berjalan optimal.
Memijat kaki dan tangan bayi dapat menguatkan otot dan tulang serta menghilangkan ketegangan. Pijat perut akan meningkatkan kerja sistem pencernaan dan mengurangi sembelit sert kolik (sakit perut tanpa diketahui penyebabnya). Pijat dada akan memperkuat kerja paru-paru dan jantung. Sedangkan pijat wajah dapat membuat otot wajah rileks.
Dalam bukunya Pedoman Pijat Bayi, dr. Utami Roesli menyebutkan bahwa pijat bayi dapat dilakukan sedinin mungkin, segera setelah bayi lahir. Bayi akan mendapat keuntungan lebih besar bila pemijatan dilakukan rutin setiap hari sejak lahir sampai usia enam atau tujuh bulan.
Waktu yang baik untuk melakukan pemijatan adalah pagi hari sebelum mandi. Bisa juga malam hari sebelum bayi tidur agar tidurnya lebih nyenyak. Tindakan pijat dikurangi seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan, pijat dua hari sekali sudah cukup memadai.

Tips menyusui bagi ibu bekerja

  1. peras/pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Ini perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga
  2. Pilih waktu dimana payudara dalam keadaan yang paling penuh terisi, pada umumnya terjadi di pagi hari
  3. semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih dahulu. Sebaiknya gunakan breast pump elektrik agar mudah dibersihkan
  4. pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu, tempat yang ideal seharusnya dimana ibu tidak terganggu
  5. cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan dengan air
  6. sebelum memulai, minumlah segelas air disarankan minuman hangat agar membantu menstimulasi payudara
  7. saat memerah ASI, ibu harus dalam kondisi yang rileks. Kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui
  8. simpan ASI perah segera
    • dalam lemari es (refrigerator) – diletakkan di pojok belakan rak, bukan di pintu lemari es – ASI perah tahan 2 x 24 jam
    • dalam termos berisi es, ASI dapat bertahan 24 jam
    • apabila disimpan di dalam freezer lemari es 1 pintu, umurnya lebih panjang lagi yaitu 2 minggu

Kunci sukses memberikan ASI eksklusif

1. Posisi tepat ketika menyusui
Posisi perlekatan yang betul antara mulut bayi dan payudara ibu penting untuk diperhatikan, sehingga bayi bisa menyusu atau minum dengan baik. Perlekatan mulut bayi yang baik mempunyai tanda sbb:
Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
Dagu menempel pada payudara
Dada bayi menempel pada bagian dasar payudara ibu
Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah terbuka (dower)
Sebagian besar areola (daerah kehitaman pada payudara) tidak tampak
Tidak ada suara bayi mengecap ketika menyusui akibat adanya udara yang ikut masuk melalui mulut
Puting susu tidak lecet
Selain itu, posisi menggendong bayi pun turut menentukan kenyamanan ibu dan anak. Untuk mencari posisi menyusui yang pas untuk Anda, dapat dibaca pada bahasan artikel yang lebih lanjut.

2. Susui bayi sesegera mungkin saat lahir
ASI pertama yang keluar setelah bayi lahir merupakan ASI paling baik. ASI yang keluar pada hari pertama sampai hari ke-5 atau ke-7 mengandung zat putih telur (protein) yang kadarnya tinggi, terutama kandungan zat anti infeksi yang merupakan sumber daya tahan tubuh (imunoglobulin). Sedangkan kadar laktosa (hidrat arang) dan lemaknya rendah sehingga mudah dicerna. Jika bayi diberi kesempatan menyusu sejak awal, dijamin ia akan “pintar” mengisap puting. Refleks mengisap bayi paling kuat justru terjadi pada jam-jam pertama setelah dilahirkan.

3. Berikan ASI on demand
Yang terbaik adalah memberikan ASI sesuai kebutuhan yang disebut on demand. Produksi ASI yang dipengaruhi 2 hormon yang dinamakan prolaktin dan oksitosin, bekerja karena rangsangan “isapan bayi” dan “pengosongan pabrik susu” (yang terdapat di dalam payudara). Ingat, prinsip ASI adalah semakin sering dikonsumsi, semakin bagus produksinya. Jadi semakin sering payudara diisap bayi, yang berarti juga payudara dikosongkan, maka produksi ASI akan semakin banyak. Dengan demikian, bayi dapat disusui kapan saja dan penting bagi orang tua untuk memahami tanda-tanda bayi ingin disusui.

4. Menyendawakan bayi
Saat menyusu, kemungkinan ada sedikit udara yang terisap oleh bayi. Oleh karena pencernaanya belum bekerja dengan baik, maka udara yang terisap itu bisa menyebabkan perutnya menjadi kembung sehingga penting untuk menyendawakan bayi. Jika berpindah menyusui dari satu payudara ke yang lain, berhenti dahulu untuk menyendawakan bayi kemudian teruskan. Ketika selesai menyusui, sendawakan kembali.

5. Tetap menyusui saat ibunya sakit
Ibu yang sakit, kecuali ibu HIV positif, tetap bisa menyusui anaknya, karena dalam ASI terkandung antibodi untuk melawan penyakit yang bersangkutan. Yang justru harus diperhatikan, infeksi atau penyakit ibu sebenarnya lebih sering ditularkan melalui tangan, udara, atau percikan darah. Bukan dari ASI langsung. Makanya, bila ibu sedang pilek, pakailah masker dan cuci tangan yang bersih sebelum memegang bayi untuk disusui. Jika ibu harus minum obat, pilih obat-obatan yang aman bagi ibu menyusui atau konsultasi terlebih dahulu dengan seorang dokter.

6. Hindari Dot
Jika ingin memberikan ASI perah, lakukan dengan sendok atau alat khusus memberikan ASI. Jangan gunakan dot. Banyak bayi mengalami bingung puting karena setelah diajari minum lewat dot. Dengan dot, susu sudah bisa keluar walau hanya diisap bagian ujungnya saja. Sementara kalau menyusu pada ibu, bayi harus membuka mulut lebar-lebar. Jika bayi menyusu pada ibu dengan cara seperti mengisap dot, maka ASI tidak bisa keluar dengan baik. Bayi akan merasa tak puas, frustrasi dan menolak disusui langsung.

7. Berpikir Positif
Pemikiran negatif seperti ASI tidak cukup, repot memberikan ASI, penampilan berubah dsb harus dibuang karena seringkali menyebabkan proses menyusui tidak berhasil. Untuk menghasilkan ASI diperlukan kerja gabungan antara hormon dan refleks. Sewaktu bayi mengisap susu dari payudara ibu, dihasilkan dua refleks pada ibu yang disebut refleks prolaktin dan refleks oksitosin Keduanya sangat menentukan produksi dan distribusi ASI dalam jumlah tepat sesuai kebutuhan bayi.
Bayi tidak akan mendapatkan cukup ASI bila hanya mengandalkan refleks pembentukan ASI (prolaktin) saja. Untuk itu dibutuhkan refleks oksitosin agar ASI dapat mengalir. Proses munculnya refleks oksitosin lebih rumit dibandingkan refleks prolaktin karena sangat dipengaruhi pikiran dan perasaan ibu.
Prolaktin sebetulnya merupakan hormon yang memicu refleks pembuatan ASI. Sedangkan oksitosin adalah hormon yang merangsang otot saluran ASI agar berkontraksi sehingga ASI dalam kelenjar susu bisa keluar ke ujung salurannya. Kalau ibu selalu berpikir negatif tentang ASI atau kondisi emosinya menurun, maka pengeluaran ASI justru dapat benar-benar terhambat. Itulah sebabnya, oksitosin disebut love hormone, karena produksinya 60% dipengaruhi oleh kondisi psikis si ibu.

8. Libatkan suami
Keberhasilan menyusui cukup dipengaruhi oleh peran suami dalam mendukung istrinya. Adanya perhatian dan kepedulian suami akan membuat perasaan istri lebih rileks yang penting dalam merangsang refleks oksitosin agar ASI dapat mengalir. Suami dapat ikut terlibat sebagai breastfeeding father dengan berbagai cara seperti memperhatikan asupan nutrisi istri agar kualitas ASI baik, menggendong anak sebelum disusui, ikut menemani istri ketika bangun tengah malam untuk menyusui anak, menyiapkan bantal-bantal agar posisi menyusui istri lebih nyaman, memijat kaki istri ketika sedang menyusui bayi dan seterusnya.

Sumber: - Majalah Alia 2006 Edisi Khusus Generasi Islami

- Kiat Sukses Memberi ASI (Eksklusif),
Dr. IG Ayu Nyoman Partiwi Surjadi, Sp A, MARS, Seminar Setengah Hari
Ayahbunda-Prenagen, 9 Desember 2006, Novotel, Bandung

Seputar Menyusui

Kontribusi dari M. Sholikul Huda
Wednesday, 27 September 2006
Inilah jawaban Eric atas pertanyaan seputar menyusui di acara yang sama.

Berapa lama ASI tahan disimpan di freezer?
Sebaiknya ASI tak ditaruh di freezer, karena waktu dihangatkan ada beberapa kandungannya yang menurun kualitasnya. Taruhlah di chiller (tempat antara freezer dan bagian bawahnya, yang biasa untuk menyimpan keju, mentega dan sebagainya).

Penyimpanan ASI bisa tahan 2-3 minggu. Bahkan, sampai sebulan ASI tak akan busuk. Yang membuat pembusukan adalah bakteri hingga terjadi fermentasi asam dan sebagainya. Kalau bakteri tak tumbuh, tak terjadi pembusukan. Bakteri tak tumbuh kalau suhunya tak sesuai. Bakteri bisa tumbuh dengan kondisi suhu udara 37 derajat Celcius.

Untuk diberikan pada bayi, ASI dihangatkan dulu pakai steamer atau air hangat dalam baskom dan botolnya direndam didalamnya.

Jika ASI dimasukkan dalam botol dan ditaruh di suhu luar, berapa lama tahannya?

Tergantung seberapa bersih botolnya. Makin bersih botolnya, makin lama tahannya, bisa 4-6 jam. Tentunya untuk mengetahui terjadi tidaknya pembusukan, sebelum diberikan pada bayi harus dirasakan dulu oleh ibunya.

Apakah benar ASI yang seperti santan lebih bagus?

Soal warna dan kejernihan, jangan harapkan ASI sama putih dan bagusnya seperti susu kaleng. Bila ASI encer, keruh dan kuning, bukan berarti kualitasnya jelek. Rasa ASI juga sepet-sepet dan bayi tetap saja mengisapnya karena refleks, dia belum mengerti soal taste.

ASI tergantung pula dari apa yang dimakan ibu. Jika ibu banyak makan protein, memang warnanya agak sedikit keruh. Tapi, tak apa-apa. Dalam hal makanan, bagi ibu tak ada pantangan. Misal, tak ada kepercayaan kalau ibu banyak makan cabe nanti bayinya mencret. Yang mencret bukan bayinya tapi ibunya. Jadi, ibu boleh makan apa saja; yang manis, asin, asam, silakan. Begitu pun minuman, boleh soft drink, kopi, teh, susu, dan lainnya, asalkan jangan minum alkohol.

Pada etnis Tionghoa ada tradisi makan ayam arak. Nah, seringkali ini membuat bayinya jadi kuning, begitu pula dengan jamu. Memang sebagian besar ingridient jamu masuk ke dalam ASI dan dikonsumsi pula oleh si bayi hingga menyebabkan bayi jadi kuning. Tak berbahaya tapi membuat tak nyaman bagi orang tua karena bayinya kuning.

Setelah melahirkan, kapan ASI akan keluar?

Dalam waktu seminggu. Keluarnya pun sedikit demi sedikit. Kecuali bila sudah anak ketiga, hari kedua saja sudah banyak ASI keluar. Karena biasanya kalau baru anak pertama, ibu penuh dengan kecemasan, bagaimana anaknya dan sebagainya, hingga ada ketaknyamanan. Makin nyaman ibu, makin cepat ASI keluar.

Agar ASI keluar harus diisapkan pada bayinya meskipun belum keluar dan masih kosong. Supaya banyak produksi ASI-nya, ibu harus banyak minum, sekitar 2 liter atau lebih dan makan yang sehat. Mengkonsumsi sayur katuk sebetulnya yang berpengaruh pada produksi ASI-nya adalah air katuknya. Sayurnya sendiri sebagai pengisi mineral dan zat besi yang bagus.

Bagaimana cara memenuhi kebutuhan makan bayi selama ASI belum lancar keluar?

Tak perlu dipenuh-penuhi. Biarkan saja natural. Bayi selama 3 hari tak diberi makan tak akan membuatnya mati. Karena bayi lahir cukup bulan ini punya cadangan yang cukup. Jika si bayi menangis, susui saja atau lihat apakah ada yang basah. Tentu saja keyakinan ini sangat sulit diperoleh ibu, bahwa tak perlu diberikan susu formula. Umumnya orang tua menganggap bayinya menangis pasti kelaparan karena ASI-nya tak keluar. Nah, makin cemaslah orang tua dan makin beralih ke susu formula.

Apa penyebab ASI tak mau keluar?

Secara alamiah semua ASI akan keluar. Tuhan tak membedakan satu ibu dengan lainnya. Hanya saja tergantung dari keyakinan diri ibu sendiri. Jadi, harus dari awal diniatkan dan disiapkan. Misal, waktu antenatal, payudaranya diurut, putingnya kalau ke dalam ditarik. Ini bisa dilakukan sejak trimester ketiga kehamilan. Dan mulai lagi setelah hari ketiga melahirkan.

Jika ASI tak keluar sama sekali, harus didiskusikan dengan ahli kebidanannya. Bisa karena minumnya kurang banyak atau makannya, atau ibunya kurang confident karena faktor psikologi juga berpengaruh. Makin cemas, makin tak keluar ASI-nya. Itu sebab, dalam memberikan ASI harus di ruangan yang tenang, tak banyak ngobrol, boleh sambil mendengarkan musik klasik, relaks. Tentu posisi menyusui harus betul: perut bayi bertemu dengan perut ibu. Tidak asal taruh bayinya karena bisa lecet-lecet puting ibunya.

Manakah yang lebih dianjurkan, memerah ASI dengan tangan/manual ataukah dengan mesin? Bolehkah bila bayi kelaparan diberikan air putih?

Memerah dengan mesin hanya soal waktu saja yang lebih cepat dibanding manual. Pemerahan yang benar dilakukan setelah pemberian ASI secara langsung pada bayi, sampai terasa payudaranya tak lagi keras dan sudah terasa kosong, tak ada lagi yang keluar. Jadi, kalau, misal, kosongnya 200 cc, maka produksinya pun akan sebanyak itu pula.

Anak bayi itu mirip dengan anak usia setahun, perutnya kosong setelah 4-6 jam. Jadi kalau bayinya tidur tak perlu dibangunkan untuk diberikan ASI. Pemberian ASI secara langsung tak bisa diukur jumlahnya. Ukurannya cukup bila BB-nya bertambah sesuai yang diharapkan.

Pemberian air putih hanya untuk membilas sehabis menyusu, sebanyak 2-3 sendok atau sekitar 15 cc. Air putih tak bisa mengenyangkan bayi, tapi bikin kembung. Kenyang diperoleh dari kalori.

Berapa lama waktu menyusui?

Yang terbaik, kanan dan kiri masing-masing 10 menit.

Apakah ibu yang sakit berpengaruh pada kualitas ASI-nya?

Pengaruhnya itu kalau, misal, ibunya minum obat seperti obat kanker, obat diabetes, tiroid, antibiotik. Kalau obat pilek, flu, pusing, yang masuk ke ASI itu kecil sekali, hingga bisa diabaikan. Sementara kalau minum jamu, takarannya enggak jelas tapi yang masuk ke ASI terkadang banyak.

Mengapa tiap kali habis diberi susu kaleng, bayi muntah? Bagaimana kita tahu bahwa dia berkecukupan makannya?

Bayi muntah paling sering terjadi karena terlalu banyak pemberian susunya. Atau kalau sendawa ada sebagian susu yang sudah masuk keluar lagi. Cara memberikan susu juga berpengaruh. Jangan memberikan susu satu botol secara terus menerus sampai habis. Istirahatlah setiap 20-30 cc sampai bayinya sendawa, lalu teruskan lagi. Kalau bayinya sudah berhenti mengisap, jangan diteruskan. Yang penting jumlahnya, bukan pemberian satu kali itu saja.

Untuk mengetahui apakah kebutuhan susunya sudah cukup, ada dua hal. Pertama, bila ibu menyusui akan terasa ASI-nya banyak keluar. Lalu kalau dari susu botol akan tampak jumlahnya berkurang. Kedua, anaknya tidur nyenyak, misal, 3-4 jam adalah tidur yang baik buatnya. Kalau bayinya bangun dan menangis, maka mulutnya akan mencari lagi puting ibunya karena lapar. Kalau bayi tidurnya hanya sebentar-sebentar, misal, 1 jam lalu bangun, berarti pemberian susu sebelumnya tak membuatnya kenyang. Paling objektif melihat kecukupan itu dari kenaikan berat badannya kira-kira 20-15 gram per hari. Kalau seminggu rata-rata 150-200 gram dan sebulan sekitar 700-800 gram. Jadi, kalau anaknya ada pertambahan tak perlu khawatir. Timbanglah 3 kali sehari atau seminggu sekali. Kalau kenaikannya 300 gram per minggu maka terlalu banyak.